Jenis - Jenis Organisasi
A. Kelebihan dan Kekurangan Bentuk Struktur Organisasi berdasarkan pelimpahan wewenang
1. Sistem perpajakan yang digunakan adalah KMS atau kegiatan membangun
sendiri sesuai dengan pasal 16C UU PPN No.18 tahun 2000 sehingga
pembayaran dan pelaporan dilakukan tiap sebulan sekali sebesar 10% x 40%
x biaya yang sudah dikeluarkan. Itu artinya PPN yang dikenakan sebesar
4%.
2. RAB bangunan menjadi lebih efisien karena nilai PPN sebesar 4%. Berbeda dengan kontraktor sebesar 10%.
3. Dari segi pelaksanaan proyek, sistem swakelola lebih banyak menguntungkan untuk owner karena pembelanjaan dan pembayaran untuk material semua dilakukan langsung oleh owner. Sehingga lebih transparan.
4. Dari segi pelaksanaan proyek, owner bisa mengontrol langsung progres dan pengeluaran langsung ke tim swakelola.
5. Ditinjau dari tim swakelola yang melaksanakan proyek, tidak perlu khawatir adanya kenaikan harga material atau pembengkakan biaya karena tim swakelola memperoleh keuntungan proyek bukan berdasarkan margin nilai kontrak melainkan dari fee persenkontrak biaya. Tim swakelola biasa mendapatkan fee sebesar 5-7% dari total nilai kontrak biaya.
6. Hubungan antara tim swakelola dengan owner bisa lebih dekat karena tim swakelola dianggap sebagai staf owner langsung.
7. RAB bangunan menjadi efisien karena tidak ada nilai tambahan margin (keuntungan kontraktor).
8. Ditinjau dari owner, owner akan mengetahui jumlah margin atau sisa biaya dari proses pelaksanaan yang dilaporkan tiap sebulan sekali. Apabila terdapat sisa biaya dari proses pelaksanaan akan dikembalikan kepada owner.
Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Struktur Organisasi Lini
2. Struktur Organisasi Lini dan Staf
3. Struktur Organisasi Matrik
4. Struktur Organisasi Komite
1. Organisasi Lini
Organisasi
Garis / Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang
langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap
bawahannya
Bentuk
lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan
bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa
perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry
Fayol.
1. Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
2. Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3. Jumlah karyawan sedikit
4. Sarana dan alatnya terbatas
5. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
6. Organisasi kecil
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
1. Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando.
2. Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3. Proses decesion making berjalan cepat
4. Disiplin dan loyalitas tinggi
5. Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
1 Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
2 Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
3 Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4 Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi
Gambar struktur organisasi Lini :
2. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah
kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan
wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang
atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran
dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan
dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu
memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan
pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan
suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini
Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung
Ciri :
Ciri :
1 Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2 Karyawan banyak
3 Organisasi besar
Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
1. Personel lini
2. Personel staf
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
1 Ada pembagian tugas yang jelas
2 Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3 Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
4 Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
5 Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
1 Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
2 Proses decesion makin berliku-liku
3 Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
4 Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
Gambar struktur organisasi Lini dan Staf:
3. Organisasi Matrik
Organisasi
matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu
organisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana
para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari
kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan
suatu proyek yang harus diselesaikan
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan
Organisasi matrik akan menghasilkan
wewenang ganda di mana wewenang horisontal diterima manajer proyek
sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya dan
tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam
struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai
dua wewenang, hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para
anggotanya juga harus melaporkan kepada dua atasan
Untuk mengatasi masalah yang mungkin
timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan untuk melaksanakan
wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut
akan langsung lapor kepada manajer puncak
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
Pada fleksibelitas dan kemampuannya
dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis
yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu
struktur organisasi yang ada
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Manajer proyek tak bisa mengkoordinir
berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan dalam
mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan
perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang
mungkin timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang
penting, misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan
perlakuan personalia
Gambar struktur organisasi Matrik:
4. Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen.
Organisasi komite terdiri dari :
1 Executive Committe (Pimpinan komite)
Yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini
2 Staff Committee
Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
1 Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
2 Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
3 Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
1 Proses decesion making sangat lamban
2 Biaya operasional rutin sangat tinggi
3 Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab
Gambar struktur organisasi komite:
B. Kelebihan dan Kekurangan Bentuk Struktur Organisasi berdasarkan hubungan kontrak
Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Struktur Organisasi Tradisional
2. Struktur Organisasi Swakelola
3. Struktur Organisasi Manajemen Konstruksi
4. Struktur Organisasi Turnkey
1. Organisasi Tradisional
Dalam bentuk ini seorang manajer umum
memiliki semua fungsi yang diperlukan untuk memberikan produk atau jasa.
Kelompok-kelompok kegiatan yang dipimpin oleh departemen atau divisi
manajemen. Setiap departemen dapat mempertahankan tingkat tinggi
keahlian teknis dan fokus.
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
Lebih mudah untuk anggaran dan biaya kontrol.
lebih besar kontrol sumber daya teknis karena semua dikelola di bawah departemen umum atau manajemen divisi. Kebijakan
dan prosedur yang konsisten di antara tim melaporkan ke saluran manajemen umum. Saluran
komunikasi vertikal dapat ditentukan dengan mudah. Waktu reaksi
sangat minim untuk mengatasi masalah apapun ..
lebih besar kontrol sumber daya teknis karena semua dikelola di bawah departemen umum atau manajemen divisi. Kebijakan
dan prosedur yang konsisten di antara tim melaporkan ke saluran manajemen umum. Saluran
komunikasi vertikal dapat ditentukan dengan mudah. Waktu reaksi
sangat minim untuk mengatasi masalah apapun ..
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Tidak ada individu bertanggung jawab untuk keseluruhan memberikan proyek. Koordinasi
sumber daya di luar saluran komunikasi vertikal sulit. Pelanggan komunikasi
disalurkan melalui manajemen atas.
Setiap kelompok fungsional dapat membuat bermain untuk kekuatan di dalam hirarki. Proyek
cenderung jatuh di belakang jadwal karena kompleksitas koordinasi.
sumber daya di luar saluran komunikasi vertikal sulit. Pelanggan komunikasi
disalurkan melalui manajemen atas.
Setiap kelompok fungsional dapat membuat bermain untuk kekuatan di dalam hirarki. Proyek
cenderung jatuh di belakang jadwal karena kompleksitas koordinasi.
Skema hubungan organisasi ini adalah sebagai berikut :
2. Organisasi Swakelola
Swakelola adalah sekumpulan engineers yang menjalankan sistem
pelaksanaan proyek tanpa membawa badan hukum sendiri karena menggunakan
badan hukum pemilik bangunan. Ini artinya sama dengan tim swakelola
adalah staf proyek dari owner bangunan. Tim swakelola berbeda dengan
kontraktor yang membawa badan hukum sendiri atau perusahaan sendiri.
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
2. RAB bangunan menjadi lebih efisien karena nilai PPN sebesar 4%. Berbeda dengan kontraktor sebesar 10%.
3. Dari segi pelaksanaan proyek, sistem swakelola lebih banyak menguntungkan untuk owner karena pembelanjaan dan pembayaran untuk material semua dilakukan langsung oleh owner. Sehingga lebih transparan.
4. Dari segi pelaksanaan proyek, owner bisa mengontrol langsung progres dan pengeluaran langsung ke tim swakelola.
5. Ditinjau dari tim swakelola yang melaksanakan proyek, tidak perlu khawatir adanya kenaikan harga material atau pembengkakan biaya karena tim swakelola memperoleh keuntungan proyek bukan berdasarkan margin nilai kontrak melainkan dari fee persenkontrak biaya. Tim swakelola biasa mendapatkan fee sebesar 5-7% dari total nilai kontrak biaya.
6. Hubungan antara tim swakelola dengan owner bisa lebih dekat karena tim swakelola dianggap sebagai staf owner langsung.
7. RAB bangunan menjadi efisien karena tidak ada nilai tambahan margin (keuntungan kontraktor).
8. Ditinjau dari owner, owner akan mengetahui jumlah margin atau sisa biaya dari proses pelaksanaan yang dilaporkan tiap sebulan sekali. Apabila terdapat sisa biaya dari proses pelaksanaan akan dikembalikan kepada owner.
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
1. Owner harus mengenal sekali track record dari tim swakelola. Karena
tim swakelola tersebut tidak mempunyai nama perusahaan sendiri. Biasanya
owner tidak akan memberikan proyek sebesar itu kepada tim yang tidak
dikenalnya.
2. Dari segi tim swakelola, keuntungan yang diperoleh dari tim swakelola tidak sebesar dengan kontraktor karena sistem pengupahan dengan sistem fee persen sebesar 5-7%.
3. Tim swakelola harus terdiri dari orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk multitasking karena staf-staf di proyek harus merangkap-rangkap jobdesknya. Sebagai contoh, seorang cost control harus merangkap menjadi logistik, admin teknik dan sebagainya. Sehingga hasil pekerjaan tidak akan semaksimal dengan kontraktor.
4. Spesifikasi material interior dan arsitek biasanya akan berubah-ubah dan bahkan belum keluar desainnya padahal proses pelaksanaan sudah mulai sehingga proses pelaksanaan menjadi terbengkalai. Hal ini bisa menyebabkan progres lapangan menurun.
5. Owner akan disibukkan dengan proses pelaksanaan proyek seperti pembayaran ke supplier atau vendor-vendor material.
2. Dari segi tim swakelola, keuntungan yang diperoleh dari tim swakelola tidak sebesar dengan kontraktor karena sistem pengupahan dengan sistem fee persen sebesar 5-7%.
3. Tim swakelola harus terdiri dari orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk multitasking karena staf-staf di proyek harus merangkap-rangkap jobdesknya. Sebagai contoh, seorang cost control harus merangkap menjadi logistik, admin teknik dan sebagainya. Sehingga hasil pekerjaan tidak akan semaksimal dengan kontraktor.
4. Spesifikasi material interior dan arsitek biasanya akan berubah-ubah dan bahkan belum keluar desainnya padahal proses pelaksanaan sudah mulai sehingga proses pelaksanaan menjadi terbengkalai. Hal ini bisa menyebabkan progres lapangan menurun.
5. Owner akan disibukkan dengan proses pelaksanaan proyek seperti pembayaran ke supplier atau vendor-vendor material.
Skema hubungan organisasi ini adalah sebagai berikut :
3. Organisasi Manajemen Konstruksi
Organisasi Manajemen Konstruksi berkaitan dengan manajemen proyek yang
terdiri dari manajemen konstruksi dan pihak - pihak lainnya seperti
Kontraktor, Konsultan Perencana dan lain - lainnya, yang mempunyai tugas
mengelola proyek secara terpadu dari perencanaan proyek, desain
dan pelaksanaan konstruksi. Hubungan kontrak antara pihak yang terlibat
dalam tim manajemen proyek bertujuan meminimalkan hubungan timbal balik
di dalam tim manajemen proyek.
Pelakasanaan tahapan dalam organisasi semacam ini memungkinkan adanya
overlapping karena pelaksanaan proyek seperti desain dan pelaksanaan
konstruksinya sudah terpadu di bawah koordinasi manajemen konstruksi.
Dalam organisasi jenis ini biasanya manajemen konstruksi bertindak
sebagai wakil owner / pemilik proyek di lapangan.
Skema hubungan organisasi ini adalah sebagai berikut :
4. Organisasi Turnkey
Pada proyek - proyek tertentu, pemilik proyek memiliki keterbatasan
kemampuan teknis dan biaya untuk merealisasikan suatu proyek. Untuk
mengatasi masalah tersebut pemilik proyek menyerahkaan tanggungjawab
desain dan pelaksanaan konstruksi (termasuk pembiayaan) pada suatu
organisasi (investor / kontraktor), pengaturan seperti hal tersbut
dinamakan organisasi proyek turnkey. Ide dasar pembentukan organisasi
turnkey didasarkan pada organisasi terpadu (integration of organization)
yang menyerahkan semua kegiatan (desain maupun pelaksanaan konstruksi)
pada satu pihak.
Pada model organisasi ini kontraktor sekaligus sebagai konsultan
perencana sesuai dengan kontrak antara kontraktor dengan pemilik proyek.
Tidak seperti organisasi tradisional, pelaksanaan tahapan kegiaatan
proyek pada organisasi semacam ini bisa dilakukan overlapping sebab
tanggungjawab desain dan pelaksanaan konstruksi berada pada satu pihak
saja.
Skema hubungan organisasi ini adalah sebagai berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar